RESUME
PERKULIAHAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SETELAH UTS
Oleh
ADHITIYA DIRGA
1101602
DOSEN PEMBIMBING
Bpk .H. Aldri Frinaldi S.H M.Hum
Materi 1
SIM
DALAM MENJALANKAN FUNGSI ORGANISASI,SIM BAGI PENINGKATAN KINERJA ORGANISASI,SIM
BAGI EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI ORGANISASI.
- A. SIM dalam Menjalankan Fungsi Organisasi
SIM adalah penerapan sistem informasi di dalam
organisasi untuk mendukung informasi-informasi yg dibutuhkan oleh semua
tingkatan manajemen. Kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang
bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi
yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan pelaksanaan dan
pengendalian.
Didalam suatu organisasi, Sistem Informasi Manajemen
dipergunakan pada
tiga tingkatan manajemen :
tiga tingkatan manajemen :
ü Manajemen tingkat bawah, Sistem Informasi
Manajemen dipergunakan untuk keperluan pengendalian operasional. Pada tingkatan
ini SIM dipergunakan dengan tujuan untuk penghematan disegala bidang yang
mungkin untuk dilakukan. Contohnya pencetakan rekening listrik oleh PLN.
Penerapan SIM dalam hal ini akan menghasilkan penghematan baik waktu maupun
tenaga kerja.
ü Tingkatan manajemen menengah, penerapan SIM
dipergunakan untuk keperluan pengendalian manajemen. Tugas seorang manajer
menengah ialah mengelola semua sumberdaya milik organisasi agar benar-benar
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh manajemen puncak
oleh semua personilnya secara efektif dan efisien. Untuk dapat melaksanakan
tugas seperti ini manajer harus mempunyai segala macam informasi tentang segala
kegiatan organisasi dalam operasinya sehari-hari. Dalam hal inilah SIM dapat
berperanan secara nyata untuk membantu manajer. Hal ini disebabkan karena
komputer mempunyai kemampuan untuk menyimpan sejumlah besar data dengan mudah,
dan menggali informasi yang terkandung didalamnya secara cepat.
ü Manajemen tingkat puncak, yang tugas utamanya
adalah untuk membuat perencanaan yang strategis.
Sistem informasi pada suatu organisasi berada didalam
suatu departemen tersendiri,
departemen sistem informasi/departemen pengolahan
elektronik (Electronic Data Processing)
- Manajer SI / controller
- Manajer kantor (office manager)
- Bendaharawan (treasurer)
- Asisten bendaharawan (assistant treasure)
- Sekretaris (secretary)
- Manajer perencanaan / pengendalian (manger of planning and controls)
- Direktur keuangan (vice-president finance)
Materi 2
SIM
PADA MEDIA INTERNET,JARINGAN TELEKOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI DATA
- A. SIM Pada Media Internetan dan Jaringan Telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi adalah segenap perangkap
telekomunikasi ang dapat menghubngkan pemakaiannya dengan pemakai lain
(manusia) sehingga kedua pemakai tersebut dapat saling bertukar informasi pada
saat itu juga.
Jaringan telekomunikasi terdiri atas tiga bagian
utama, yaitu :
- Perangkat Transmisi
Perangkat transmisi bertugas menyampaikan informasi
dari satu tempat ke tempat ke tempat lain. Media transmisinya dapat berupa
kabel, serat optic maupun udara, tergantung jarak dari tempat-tempat yang
dihubungkan serta tergantung pada beberapa banyak tempat yang saling
dihubungkan.
- Perangkat Penyambungan
Perangkat penyambungan bertugas agar pemakai dapat
menghubungi pemakai lain sesuai dengan yang diinginkannya. Perangkat
penyambungan tersebut masih menggunakan system manual bila diperlukan seorang
operator yang bertugas menyambungkan pemakai dengan pemakai lain yang
diinginkannya.
- Terminal
Terminal adalah peralatan yang bertugas merubah sinyal
informasi asli (suara manusia atau lainnya) menjadi sinyal elektrik, elektromagetik
atau cahaya.Perangkat dan media transmisi sebagai penghubung antara perangkat
penyambungan dengan terminal disebut sebagai JARLOKAT (Jaringan Lokal Akses
Tembaga).
Media internetan merupakan bentuk penyaluran jaringan
telekomunikasi untuk dipergunakan bagi pemakainya dalam hal pencarian informasi
yang diinginkan, baik dalam bentuk suara, gambar maupun campuran audio-visual.
Secara sederhana, media internetan merupakan wadah
bagi jaringan telekomunikasi untuk mengaplikasikan segala komponen yang dimilikinya
sehingga memiliki tujuan dan fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Media internetan pada dasarnya dikenal dengan social
media yang dapat kita temui dalam berbagai model dan spesifikasi fungsi.
Contohnya saja media internetan yang difungsikan untuk menjalankan berbagai
kegiatan terkait penggunaan jaringan telekomunikasi yang tentunya melalui
system online. Mozilla firefox misalnya, dapat dipergunakan untuk browsing,
maupun menjalankan beberapa aplikasi social media seperti twitter, facebook,
youtube dan lainnya.
Semakin kompleksnya kegiatan yang dilakukan akan
mempersulit koordinasi dan komunikasi apabila tidak diciptakan suatu system.
Pada dasarnya apapun bentuk kegiatan yang dilakukan sangat membutuhkan
tersedianya informasi. Oleh karena itu, campur tangan SIM pada media internetan
dan jaringan teleomunikasi sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan dengan
penggunaan SIM, suatu informasi dapat disampaikan secara sistematis sehingga
mudah dimengerti.
Dengan adanya SIM menjadikan terciptanya inovasi baru
bagi penggunaan media internetan dan jaringan telekomunikasi, dalam artian
informasi yang diperoleh dari media internetan dan jaringan telekomunikasi
dapat disajikan dalam bentuk yang simple, padat, tepat sasaran dan mudah
dimengerti.
Dapat dipahami bahwa SIM pada media internetan dan
jaringan telekomunikasi sangatlah diperlukan karena memiliki hakikat yang
saling membutuhkan dalam menjalankan fungsinya.
- B. Komunikasi Data
Komunikasi data adalah proses pengiriman informasi
diantara dua titik menggunakan kode biner melewati saluran transmisi dan
peralatan switching dapat terjadi antara komputer dengan komputer, komputer
dengan terminal atau komputer dengan peralatan. Komunikasi data merupakan
gabungan dari teknik telekomunikasi dengan teknik pengolahan data.
Secara sederhana, komunikasi data merupakan suatu
bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau
pemindahan data dan informasi diantara computer computer dan piranti-piranti
yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data.
Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data
merupakan bagian vital dari suatu masyarakat informasi karena sistem ini
menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat
berkomunikasi satu sama lain.
Data yang dimaksud disini adalah sinyal-sinyal
elektromagnetik yang dibangkitkan oleh sumber data yang dapat ditangkap dan
dikirimkan ke terminal-terminal penerima. Yang dimaksud terminal adalah
peralatan untuk terminal suatu data seperti disk drive, printer, monitor, papan
ketik, scanner, plotter dan lain sebagainya.
Salah satu alasan diperlukannya suatu teknik
komunikasi data antar komputer satu dengan komputer atau terminal yang lain
adalah sebagai berikut :
Adanya distributed processing , ini mutlak
diperlukan jaringan sebagai sarana pertukaran data. Transaksi sering terjadi
pada suatu lokasi yang berbeda dengan lokasi pengolahan datanya atau lokasi di
mana data tersebut akan digunakan, sehingga data perlu dikirim ke lokasi
pengolahan data dan dikirim lagi ke lokasi yang membutuhkan informasi dari data
tersebut.
Biasanya lebih efisien atau lebih murah mengirim data
lewat jalur komunikasi, lebih-lebih bila data telah diorganisasikan melalui komputer,
dibandingkan dengan cara pengiriman biasa.
Suatu organisasi yang mempunyai beberapa lokasi
pengolahan data, data dari suatu lokasi pengolahan yang sibuk dapat membagi
tugasnya dengan mengirimkan data ke lokasi pengolahan lain yang kurang atau tidak
sibuk.
Jaringan komputer mulai berkembang di awal tahun 1980
sebagai media komunikasi komunikasi yang berkembang pesat. Sehingga sampai saat
ini komputer menjadi sarana komunikasi yang sangat efektif dan hampir seluruh
bentuk informasi melibatkan komputer dalam penggunaannya.
Dengan ditemukannya internet, berbagai informasi bisa
diakses dari rumah dengan biaya yang murah. Komunikasi data sebenarnya
merupakan gabungan dua teknik yang sama sekali jauh berbeda yaitu pengolahan
data dan telekomunikasi. Dapat diartikan bahwa komunikasi data memberikan
layanan komunikasi jarauk juah dengan sistem komputer.
Tujuan komunikasi data adalah:
- Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar secara efisien tanpa kesalahan dan ekonomis dari satu tempat ke tempat lain
- Memungkinkan penggunaan system computer dan peralatan pendudkungnya dari jauh (remote compute use)
- Memungkinkan penggunaan system computer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam halkontrol (baik sentralisasi maupun desentralisasi)
- Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai macam system computer.
- Mengurangi waktu untuk pengolahan data
- Mendapatkan data langsung dari sumbernya (mempertinggi keandalan)
- Mempercepat penyebarluasan informasi.
Berdasarkan bentuk-bentuk penerapannya sistem
komunikasi data dapat berupa beberapa model, yakni :
- Sistem Komunikasi Off-Line
Offline Communication System adalah suatu sistem
pengiriman data melalui fasilitas telekomunikasi dari satu lokasi ke pusat
pengolah data, tetapi data yang dikirim tidak langsung diproses ke CPU
(Central Processing Unit).
- Sistem Komunikasi On-Line
Online Communication System dapat berbentuk :
- Realtime System
Sistem Real Time merupakan suatu sistem
pengolahan data yang membutuhkan tingkat transaksi dengan kecepatan tinggi. Hal
ini mengingat bahwa kebutuhan transaksi harus diperoleh pada saat yang sama,
sebagai bagian dari pengendalian sistem secara keseluruhan.
- Batch Processing System
Batch Processing System merupakan teknik
pengolahan data dengan menumpuk data terlebih dahulu dan diatur pengelompokan
data tersebut dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Jadi pada
dasarnya, sistem ini akan memproses suatu data setelah data itu terkumpul atau
tertumpuk telebih dahulu. Setiap batch ditandai dengan identitas
tertentu serta informasi mengenai data-data yang terdapat
dalam batch tersebut. Sistem tumpuk ini merupakan system pengolahan
data yang paling tua meskipun juga paling populer dibanding dengan sistem yang
lainnya.
- Time Sharing System
Time Sharing System adalah suatu teknik
penggunaan online sistem oleh beberapa pemakai. Disebabkan waktu perkembangan
proses CPU semakin cepat, sedangkan alat input/output tidak dapat mengimbangi
kecepatan dari CPU, maka kecepatan dari CPU dapat digunakan secara efisien
dengan melayani beberapa alat I/O secara bergantian.
- Distributed Data Processing System
Distributed Data Processing System merupakan
bentuk yangsering digunakan sekarang sebagai perkembangan time sharing
system. Bila beberapa sistem komputer yang bebas tersebar yang masing-masing
dapat memproses data sendiri dan dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi,
maka istilah time sharing sudah tidak tepat lagi. Distributed Data
Processing System dapat didefinisikan sebagai suatu sistem komputer interaktif
yang terpencar secara geografis dan dihubungkan dengan jalur telekomunikasi dan
setiap komputer mampu memproses data secara mandiri dan mempunyai kemampuan
berhubungan dengan komputer lain dalam suatu sistem.
Materi 3
KENDALA
PENERAPAN SIM PADA ORGANISASI PEMERINTAH DAN DAERAH
A. Organisasi Pemerintah
SIM pada dasarnya adalah penerapan sistem yang
berbasis kmputer dalam pengelolaan organisasi baik itu swasta dan publik. SIM
menunjang kegiatan penyelenggaraan pemerintahan agar lebih efektif dan efisien
menuntut untuk kualitas pelayanan yang lebih baik. Pengelolaan SIM memerlukan
beberapa unsur yaitu SDM, biaya dan sarana dan fasilitas. Namun pada
penerapannya SIM memiliki beberapa faktor kendala yang menyebabkan sulitnya
pengelolaan SIM secara tepat guna dan bermanfaat sesuai seharusnya,yaitu :
- Sumber Daya Manusia
Penggunaan SIM pada organisasi tentu menggunakan
Sumber Daya Manusia yang mampu mengoperasikan komputer, internet, dan jaringan
lainnya. Dimana SIM ini adalah pengolahan data secara komputerisasi dalam
segala kegiatannya. Ketersediaan tenaga kerja yang kurang handal dalam
mengoperasikan komputer tentu menjadi hambatan, perekrutan pegawai yang hanya
melalui standar pemerintahan tentu tidak akan menghasilkan pegawai yang ahli di
bidang teknologi dan informasi. Ini menyebakan pegelolaan SIM pada sebagian
besar organisasi publik tidak efektif dan cenderung lambat, serta tidak tepat
sasaran.
Diperlukan pegawai yang benar-benar mampu
mengoperasikan fasilitas SIM ini dengan keahlian dibidang teknologi dan
informasi. Ada beberapa cara untuk meningkatka mutu SDM pada pegawai organisasi
publik :
- Melakukan perekturan pegawai (CPNS/non CPNS) melalui standar yang sama dengan standar yang dipakai oleh organiasi privat.
- Memberikan training/pelatihan kepada pegawai secara berkesinambungan.
- Menyediakan fasilitas yang lengkap bagi pegawai untuk dapat mempelajari nya secara otodidak.
- 2. Anggaran Biaya yang besar
Pengelolaan SIM untuk penyelenggaraan layanan kepada
masyarakat tentu menggunakan alat alat IT yang canggih dan komputer serta
perangkat keras lainnya. Hal ini memerlukan biaya yang cukup besar untuk
membelinya. Keterbatasan biaya yang di anggarkan pemerintah baik pemerintah
pusat atau daerah untuk penggunakan SIM adalah salah satu kendala besarnya.
Kemampuan yang terbatas dari pemerintah untuk menyediakan alat alat IT yang
canggih dan sesuai dengan kebutuhan akan mempersulit suatu instansi
pemerintahan dalam menyelenggarakan pemerintahannya yang berbasis SIM.
- B. Organisasi Pemerintah Daerah
Secara teknis beberapa kendala yang masih dihadapi
oleh sebagian organisasi pemerintah daerah ialah:
ü Belum adanya dokumentasi mengenai bagan arus
ringkasan (summary flow chart) yang memperlihatkan aliran/arus data
sejak data mentah sampai dengan informasi tercetak. Persoalan ini kelihatannya
sederhana, tetapi terkadang bias menyulitkan pihak manajer dalam mengawasi arus
informasi yang terdapat dalam organisasi yang dipimpinnya.
ü Lemahnya Data Management Systems. Ini
terbukti dari belum adanya standar operasi yang baku, munculnya ekses overflow
reporting, redundancy yang tidak efisien dan sebagainya.
ü Prosedur untuk melihat data secara incidental
masih terlalu lama, ini disebabkan karena banyak Kantor PDE yang tidak
menggunakan system database relasional yang lebih efisien sehingga direct
access sulit dilakukan.
ü Tata-ruang perkantoran masih kurang memadai.
Ruang untuk kegiatan-kegiatan ketatausahaan (tulis-menulis), operasi computer,
atau penyortiran data masih bercampur-baur sehingga pekerjaan menjadi kurang
sistematis.
ü Untuk perawatan mesin atau perangkat keras,
organisasi masih menggantungkan diri kepada pihak pemasok dengan system kontrak
pertahun. Akibatnya kalau ada kerusakan-kerusakan teknis, sekalipun sangat
sederhana, tidak bisa segera diatasi sendiri oleh para pegawai.
ü Permasalahan lain yang tidak kalah pentingnya
ialah kurang lancarnya pemasukan data. Proses data entry sangat
menentukan kelangsungan proses-proses pengolahan berikutnya. Apabila sejak awal
pengisian data tidak lancar dan tidak akurat, maka pekerjaan untuk mengoreksi
data akan bertambah panjang, data sorting akan lamban, dan akhirnya
tujuan organisasi PDE untuk menghasilkan informasi tepat pada waktunya tidak
akan tercapai. Dengan demikian masalah-masalah pemasukan data ini timbul
karena:
- Kurangnya pengertian dan kesadaran dari pihak konsumen sebagai pengisi data. banyak pengisi data yang tidak sadar bahwa data yang akan dimasukkan ke dalam computer harus memiliki format dan prosedur yang pasti untuk menghindari kesalahan pengisian data.
- Belum meluasnya computerized minded di antara para pemakai data maupun para pengelola data sendiri di dalam organisasi-organisasi pemerintah.
- Lemahnya system informasi di dalam organisasi pengolahan data sendiri. Ini menyangkut masalah-masalah administrative dan operasional seperti bagaimana menangani volume data yang besar, membuat formulir isian data yang optimal, menentukan jumlah macam data yang dibutuhkan secara tepat, menentukan standar operasi, mengembangkan system input dan output, dan sebagainya.
C. Faktor
manajerial yang perlu diperhatikan pada penerapan SIM pada org. Pemerintah
daerah
Faktor-faktor manajerial yang perlu diperhatikan
antara lain :
- Komunikasi Data
- Standar Operasi
- 3. Evolvability
- Fungsionalisasi Jabatan
- Struktur dan Rentang Kendali
- Spesialisasi
- Interaksi antar Satuan
- Kemampuan Intervensi
Materi 4
PENGENDALIAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
- 1. Pengertian Pengendalian
Pengendalian menurut Hansen & Mowen adalah
proses penetapan standar dengan menerima umpan balik berupa kinerja
sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang diperlukan jika kinerja sesungguhnya
berbeda secara signifikan dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
Suatu organisasi juga harus dikendalikan jalannya. Hal
ini dilakukan untuk menjamin aktivitas yang dilakukan sesuai dengan apa yang
telah ditetapkan organisasi. Suatu sistem pengendalian memiliki beberapa elemen
yang memungkinkan pengendalian berjalan baik. Elemen-elemen tersebut adalah :
- Sensor atau Detektor yakni suatu alat untuk mengidentifikasi apa yang sedang terjadi dalam suatu proses.
- Assesor yakni suatu alat untuk menentukan ketepatan. Biasanya ukurannya dengan membandingkan kenyataan dan standar yang telah ditetapkan.
- Efektor yakni alat yang digunakan untuk mengubah sesuatu yang diperoleh dari assessor.
- Jaringan Komunikasi yakni alat yang mengirim informasi antara detektor dan assesor dan antara assesor dan efektor.
SIM sebagai suatu sistem yang terbuka tidak
dapat dijamin sebagai suatu system yang bebas kesalahan,kekurangan, dan
penyimpangan umum lainnya. Oleh karena itu, pengendalian harus diterapkan untuk
mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Pengendalian
sistem informasi berguna untuk melindungi dirinya sendiri dapat terus
melangsungkan hidupnya.
- 2. Jenis Pengendalian Sistem Informasi Manajemen
Pengendalian sistem informasi manajemen dapat
dikategorikan menjadi beberapa bagian yaitu :
- Pengendalian secara umum (general control)
Merupakan pengendalian diluar aplikasi system pengolah
data. Pengendalian ini dapat dikelompokkan menjadi 6 macam yaitu pengendalian
organisasi, dokumentasi, perangkat keras, keamanan fisik, keamanan data dan
komunikasi data.
- Pengendalian Aplikasi (application control)
Pengendalian khusus atau pengendalian aplikasi
(application control) adalah sistem pengendalian inernal komputer yang
berkaitan dengan pekerjaan atau kegiatan tertentu yang telah ditentukan(setiap
aplikasi berbeda karakteristik dan kebutuhan pengendalian), pengendalian yang
diterapkan selama proses pengolahan data berlangsung. Pengendalian ini dapat
dikategorikan kedalam 4 kelompok yaitu :
ü Pengendalian Masukan dan input controls.
Pengendalian ini dirancang untuk mencegah atau
mendeteksi kekeliruan dalam tahap masukan dalam pengolahan data. Pengendalian
masukan umumnya menyangkut efisiensi, persetujuan, masukan terhormat,
penandaan, pembatalan, dan lain-lain dalam proses komputer.
ü Pengendalian Proses pengolaha data atau proses
controls.
Pengendalian ini mencakup mekanisme, standarisasi, dan
lain-lain.
ü Pengendalian keluaran atau output controls.
Pengendalian keluaran dirancang untuk memeriksa
masukan dan pemrosesan sehingga berpengaruh terhadap keluaran secara
absah dan pendistribusian keluaran secara memadai. Pengendalian ini mencakup
rekonsiliasi, penyajian umur, suspensi berkas, suspensi account, audit
periodik, laporan ketidaksesuaian dan lipstream resubmissio
ü Pengendalian file atau database(database
controls).
- Pengendalian Akses Ke Sistem
Pengendalian Akses Sistem di kelompokan menjadi dua
(2) bagian :
ü Pengendalian Akses Akses Logis
Untuk membatasi akses logis, sebuah system harus
membedakan antara pemakai yang sah dan pemakai yang tidak sah dengan cara
mengecek apa yang dimiliki atau diketahui oleh para pemakai, dimana para
pemakai mengakses system, atau dengan mengenali karakteristik pribadi.
Cara-cara untuk membatasi akses logis adalah sbb:
1) Password
2) Identifikasi pribadi.
Misalnya:kartu identitas yang berisi nama, foto, dll
3) Identifikasi biometric. Misalnya; sidik
jari, pola suara, hasil rekaman retina, pola dan bentuk wajah, bau badan,
dan pola tandatangan.
4) Uji Kompatibilitas. Uji kompabilitas
harus dilaksanakan untuk menentukan apakah pemakai tersebut memiliki hak untuk
menggunakan komputer tersebut.
ü Pengendalian akses Fisik
Kemampuan untuk menggunakan peralatan computer disebut
dengan akses fisik, sedangkan kemampuan untuk memperoleh akses data perusahaan
disebut akses logis. Kedua akses ini harus dibatasi.
Pengamanan akses fisik dapat dicapai dengan
pengendalian sebagai berikut:
- Penempatan computer dalam ruang terkunci dan akses hanya diizinkan untuk karyawan yang sah saja.
- Hanya menyediakan satu atau dua pintu masuk saja pada ruang computer. Pintu masuk harus senantiasa terkunci dan secara hati-hati dipantau oleh petugas keamanan dan kalau memungkinkan diawasi dengan menggunakan kamera pengawas
- Mensyaratkan identitas karyawan yang jelas, seperti pemakaian badge untuk dapat lolos melalui pintu akses
- Mensyaratkan bahwa setiap pengunjung untuk membubuhkan tanda tangan ditempat yang telah tersedia setiap akan masuk atau keluar dari lokasi pengolahan data
- Penggunaan system alarm untuk mendeteksi akses tidak sah diluar jam kantor
- Pembatasan akses ke saluran telepon pribadi, terminal atau PC yang sah
- Pemasangan kunci pada PC dan peralatan computer lainnya.
Pengendalian Administrasi
Pengendalian ini bertujuan mengefisiensikan operasi
kegiatan dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah
ditetapkan. Manajemen yang baik dapat menghindari perusahaan dari penyelewengan
dan kesalahan.
Materi 5
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN BERBASIS SIM
- 1. Pengertian Pengambilan Keputusan
Secara
etimologis kata decide berasal dari bahasa latin de yang berarti off
dan kata caedo yang berarti to cut. Hal ini berarti proses
kognitif cut off sebagai tindakan mimilih diantara beberapa alternatif
kemungkinan. Ada beberapa pengertian pengambilan keputusan menurut para ahli
yaitu :
- Max (1972), Decision Making is commanly difined as choosing from among alernatives (pengambilan keputusan merupakan pemilihan dari beberapa alternatif).
- Shull (1970:67) mengemukakan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses kesadaran manusia terhadap fonumena individual maupun sosial berdasarkan kejadian faktual dan nilai pemikiran, yang mencakup aktivitas perilaku pemilihan satu atau bebrapa alternatif sebagai jalan keluar untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
- George R Terry dalam Igbal Hasan (2002:9), Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
- S.P Siagian dalam Iqbal Hasan (2002:10), Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
- 2. Proses Pengambilan Keputusan
- Tahap Pemikiran
Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhdap
lingkungan, baik secara berkesinambungan atau sesekali. Hal ini meliuti
beberapa aktivitas yang vertujuan untuk mengidentifikasi adanya
permasalahan-permasalahan atau kesempatan-kesempatan. Aktivitas-aktivitas
tersebut adalah:
- Menemukan Permasalahan
- Klasifikasi Permasalahan
- Penguraian permasalahan
- Kepentingan permasalahan
- Tahap Perancangan
Tahap Perancangan meliputi kegiatan menciptakan,
mengembangkan dan menganalisa tindakan-tindakan yang mungkin. Pada tahap ini
juga dilakuakn pembuatan, pengujian dan validasi model dari situasi
permasalahan tersebut.
Pemodelan adalah kombinasi dari seni dan sains.
Beberapa topik dari permodelan yang berhubungan dengan model kuantitatif
adalah:
Komponen Model
Semua model terdiri dari tiga komponen dasar, yaitu
variabel keputusan, variabel yang tidak dapat dikontrol serta
parameter-parameter dan variabel-variabel hasil atau keluaran.
b. Stuktur Model Kuantitatif
Model Kuantitatif mempunyai komponen-komponen model
yang dihubungkan oleh ekspresi matematis seperti persamaan atau ketidaksamaan.
c. Prinsip-prinsip Pemilihan
Evaluasi dari alternatif-alternatif dan pemilihannya
langsung dari tipe kriteria-kriteria yang akan digunakan. Dua prinsip dalam
pemilihan ialah normatif dan deskriftif.
- Tahap Pemilihan
Tahap pemilihan meliputi penarian tindakan-tindakan
yang tepat ( diantara tindakan-tindakan yang telah diidentifikasikan pada tahap
perancangan) yang akan dapat memecahkan masalah yang sesungguhnya.
Untuk model normatif dapat digunakan pendekatan
analitis atau memperbandingkan satu dengan yang lainnya secara mendalam. Untuk
model deskriptif dapat digunakan perbandingan alternatif-alternatif dengan
jumlah terbatas yang dilakukan baik dengan pendekatan penarian buta (blindly
approach) atau dengan pendekatan heuristik.
- Pendekatan Pencartian Formal ( Turban)
- Teknik-teknik Analistik
Teknik-teknik analitis menggunakan formula matematis
yang secara langsung dapat menurunkan solusi optimal atau memprediksi hasil
tertentu
- Algoritma
Teknik-tekniks analitis dapat menggunakan
algoritma-algoritma untuk meningkatkan efisiensi dalam proses pencarian
alternatif.
- Pendekatan Penarian Buta ( Blind Search)
Teknik pencarian buat mengacu pada pendekatan
pencarian yang berubah-ubah dan tidak ada panduannya. Ada dua type pencarian buta,
yaitu:
- Enumerasi lengkap, yaitu seluruh alternatif dipertimbangkan sampai solusi optimal didapatkan.
- Enumerasi tidak lengkap, yaitu penarian parsial, dimana hanya sebagian laternatif saja yang dipertimbangkan sampai solusi yang cukup baik didapatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Siagian, Sondang (2006). Sistem Informasi Manajemen.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sutabri, Tata. 2003. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar