Dosen Kita Bpk Aldri Gaul ,salah satu dosen favorite mahasiswa jurusan ISP FIS UNP

Dosen Kita Bpk Aldri Gaul ,salah satu dosen favorite mahasiswa jurusan ISP FIS UNP
Bapak H.Aldri frinaldi S.H ,M.Hum NIP :19700212 199802 1 001

Minggu, 17 November 2013

Pengambilan keputusan Dalam SIM

KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

 Oleh

Adhitiya Dirga


Dosen pengampu: Bpk.H.Aldri Frinaldi S.H, M.Hum 


A.            Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah suatu proses pemikiran dalam pemecahan masalah untuk memperoleh hasil yang akan dilaksanakan. Pengambilan Keputusan Pembuatan keputusan ini bertujuan mengatasi atau memecahkan masalahyang bersangkuatan sehingga usaha pencapaian tujuan yang dimaksud dapat dilaksanakan secara baik dan efektif.  Dalam manajemen, pengambilan keputusan (decision making) memegang peranan penting karena keputusan yang diambil oleh manajer merupakan hasilpemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya atau organisasi yang yangia pimpin.
Model yang bermanfaat dan terkenal senbagai kerangka dasar proses pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Herbert A.Simon terdiri atas tiga tahap yaitu :
a.       Pemahaman Menyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang diperoleh diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat memenyukan masalahnya.
b.      Perancangan Menemikan, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan yang mungkin dapat digunakan. Hal ini mengandung proses untuk memahami masalah untuk menghasilkan cara pemecahan dan menguji apakah cara pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.
c.       Pemilihan Memilih arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada.
Hubungan model pengambilan keputusan  dengan sisten informasi manajemen:
a.       Pemahaman proses penyelidikan mengandung pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem informasi harus meneliti semua data dan menganjukan permintaan untuk diuji mengenai situasi yang jelas menurut perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah tersebut dapat ditangani.
b.      Perancangan SIM harus mengandung model keputusan untuk mengolah data danmemprakasai pemecahan alternatif. Model harus membantu menganalisis alternatif.
c.       Pemilihan SIM menjadi paling efektif apabila hasil perancangan disajikan dalam suatubentuk keputusan.

B.     Informasi dan Kegiatan Manajemen
Sesuai dengan tujuannya, sistem informasi manajemen diharapkan mampu membantu setiap orang yang membutuhkan pengambilan keputusan dengan lebih tepat dan akurat. Dalam usaha memecahkan suatu masalah, pemecah masalah mungkin membuat banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif, atau untuk memanfaatkan kesempatan.  Kondisi ini menjadi tidak mudah dengan semakin rumitnya aktivitas dan keterbatasan sumber daya yang tersedia. Apalagi informasi yang dibutuhkan tidak berasal langsung dari sumbernya.
Ada alasan sistem pendukung dibutuhkan dalam melengkapi system informasi manajemen yang ada, yaitu:
a.       Untuk melengkapi sistem informasi manajemen yang tersedia  adalah  karena sistem ini tentunya akan lebih mempercepat perhitungan.
b.      Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan sistem informasi manajemen yang ada terutama dalam menyajikan informasi yang tidak terstruktur atau informasi yang hanya diperuntukkan untuk manajemen tingkat atas.
c.       Untuk meningkatkan kemampuan dalam pemrosesan dan penyimpanan data dan informasi, mengurangi biaya, mendukung aspek teknis dalam pengambilan keputusan.
d.      Untuk mendukung kualitas, dan memberikan keunggulan kompetitif bagi penggunanya.
e.       Keputusan untuk membangun sistem informasi yang dapat memenuhi kebutuhan manajemen tingkat atas. Dengan hanya mengandalkan sistem informasi manajemen tanpa bantuan sistem pendukungnya, sulit bagi manajemen terutama ditingkat atas untuk mengambil keputusan yang strategis. Hal ini disebabkan karena umumnya pengambilan keputusan yang strategis tersebut lebih bersifat kebijakan dengan dampak luas dan/atau padasituasi yang tidak terstruktur
f.       Kebutuhan untuk  menciptakan pelaporan dan proses pengambilan keputusan yang memiliki arti (makna). Manajemen di sini di dorong untuk bagaiman mengembangkan pelaporan yang lebih baik lagi untuk pengukuran kinerja aktivitas yang dilaksanakannya dan menginformasikan berbagai tipe pengambilan keputusan yang baru. Dengan bantuan sistem pendukung yang disiapkan, maka hal ini akan lebih memungkinkan manajemen untuk mendapatkan pelaporan dan proses pengambilan keputusan yang lebih baik lagi.

Davis. Gordon, “ Kerangka Dasar SISTEM INFORMASI MANAJEMEN bagian 1 PNGANTAR”, seri manajemen No. 90-A, PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, agustus 1991.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar