KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
Oleh
Adhitiya Dirga
Dosen pengampu: Bpk.H.Aldri Frinaldi S.H, M.Hum
A.
Pengambilan Keputusan
Pengambilan
keputusan adalah suatu proses pemikiran dalam pemecahan masalah untuk
memperoleh hasil yang akan dilaksanakan. Pengambilan Keputusan Pembuatan
keputusan ini bertujuan mengatasi atau memecahkan masalahyang bersangkuatan
sehingga usaha pencapaian tujuan yang dimaksud dapat dilaksanakan secara baik
dan efektif. Dalam manajemen,
pengambilan keputusan (decision making) memegang peranan penting karena
keputusan yang diambil oleh manajer merupakan hasilpemikiran akhir yang harus
dilaksanakan oleh bawahannya atau organisasi yang yangia pimpin.
Model
yang bermanfaat dan terkenal senbagai kerangka dasar proses pengambilan
keputusan yang dikemukakan oleh Herbert A.Simon terdiri atas tiga tahap yaitu :
a. Pemahaman Menyelidiki lingkungan
kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang diperoleh diolah dan
diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat memenyukan masalahnya.
b. Perancangan Menemikan, mengembangkan
dan menganalisis arah tindakan yang mungkin dapat digunakan. Hal ini mengandung
proses untuk memahami masalah untuk menghasilkan cara pemecahan dan menguji
apakah cara pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.
c. Pemilihan Memilih arah tindakan
tertentu dari semua arah tindakan yang ada.
Hubungan
model pengambilan keputusan dengan
sisten informasi manajemen:
a. Pemahaman proses penyelidikan
mengandung pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun
dengan cara khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem informasi
harus meneliti semua data dan menganjukan permintaan untuk diuji mengenai
situasi yang jelas menurut perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus
menyediakan saluran komunikasi untuk masalah yang diketahui dengan jelas agar
disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah tersebut dapat
ditangani.
b. Perancangan SIM harus mengandung
model keputusan untuk mengolah data danmemprakasai pemecahan alternatif. Model
harus membantu menganalisis alternatif.
c. Pemilihan SIM menjadi paling efektif
apabila hasil perancangan disajikan dalam suatubentuk keputusan.
B.
Informasi
dan Kegiatan Manajemen
Sesuai dengan tujuannya, sistem informasi manajemen
diharapkan mampu membantu setiap
orang yang membutuhkan pengambilan keputusan dengan lebih tepat dan akurat.
Dalam usaha memecahkan suatu masalah, pemecah masalah mungkin membuat banyak keputusan. Keputusan
merupakan rangkaian tindakan yang
perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif, atau untuk
memanfaatkan kesempatan. Kondisi ini menjadi tidak mudah dengan
semakin rumitnya aktivitas dan keterbatasan sumber daya yang tersedia. Apalagi
informasi yang dibutuhkan tidak berasal langsung dari sumbernya.
Ada
alasan sistem pendukung dibutuhkan dalam melengkapi system informasi manajemen
yang ada, yaitu:
a. Untuk melengkapi sistem informasi
manajemen yang tersedia adalah karena sistem ini tentunya akan
lebih mempercepat perhitungan.
b. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan
sistem informasi manajemen yang ada terutama dalam menyajikan informasi yang
tidak terstruktur atau informasi yang hanya diperuntukkan untuk manajemen
tingkat atas.
c. Untuk meningkatkan kemampuan dalam
pemrosesan dan penyimpanan data dan informasi, mengurangi biaya, mendukung
aspek teknis dalam pengambilan keputusan.
d. Untuk mendukung kualitas, dan
memberikan keunggulan kompetitif bagi penggunanya.
e. Keputusan
untuk membangun sistem informasi yang dapat memenuhi kebutuhan manajemen
tingkat atas. Dengan hanya mengandalkan sistem informasi manajemen tanpa
bantuan sistem pendukungnya, sulit bagi manajemen terutama ditingkat atas untuk
mengambil keputusan yang strategis. Hal ini disebabkan karena umumnya
pengambilan keputusan yang strategis tersebut lebih bersifat kebijakan dengan
dampak luas dan/atau padasituasi yang tidak terstruktur
f.
Kebutuhan untuk menciptakan pelaporan dan
proses pengambilan keputusan yang memiliki arti (makna). Manajemen di sini di
dorong untuk bagaiman mengembangkan pelaporan yang lebih baik lagi untuk
pengukuran kinerja aktivitas yang dilaksanakannya dan menginformasikan berbagai
tipe pengambilan keputusan yang baru. Dengan bantuan sistem pendukung yang
disiapkan, maka hal ini akan lebih memungkinkan manajemen untuk mendapatkan
pelaporan dan proses pengambilan keputusan yang lebih baik lagi.
Davis. Gordon, “ Kerangka Dasar SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
bagian 1 PNGANTAR”, seri manajemen No. 90-A, PT Pustaka Binaman
Pressindo, Jakarta, agustus 1991.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar